Puruk Cahu, Warta Borneo News– Pemerintah Kabupaten Murung Raya (Pemkab Mura), Kalimantan Tengah, terus memperkuat komitmennya dalam memastikan pembangunan menyentuh seluruh lapisan masyarakat, termasuk di wilayah terpencil. Hal ini tercermin dari pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan yang digelar di Uut Murung beberapa waktu lalu.
Musrenbang Kecamatan menjadi forum strategis dalam menyusun prioritas pembangunan berdasarkan aspirasi masyarakat yang telah dihimpun dari tingkat desa. Forum ini menjadi dasar penting dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun anggaran mendatang.
Kepala Bappedalitbang Murung Raya, Ferry Hardi, hadir mewakili Penjabat Bupati dalam kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa Musrenbang merupakan sarana kunci untuk mendorong keterlibatan publik dalam perencanaan pembangunan.
“Melalui Musrenbang ini, kami ingin memastikan bahwa setiap pembangunan yang dilaksanakan benar-benar berasal dari kebutuhan nyata masyarakat. Aspirasi dari bawah akan kami bawa dan perjuangkan agar masuk dalam program prioritas daerah,” ujar Ferry.
Didampingi perwakilan organisasi perangkat daerah dan unsur Tripika Kecamatan Uut Murung, Ferry menambahkan bahwa realisasi pembangunan tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga harus menyasar sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi kerakyatan.
Sementara itu, Camat Uut Murung, Nicolas Putra Effendy, menjelaskan bahwa Musrenbang Kecamatan merupakan lanjutan dari Musrenbang Desa yang telah lebih dulu dilaksanakan. Usulan-usulan yang masuk dari desa kemudian dibahas di tingkat kecamatan untuk diselaraskan dengan arah kebijakan kabupaten.
“Kami menyampaikan aspirasi dari masyarakat desa, mulai dari kebutuhan jalan penghubung, fasilitas kesehatan, hingga program pemberdayaan. Harapannya, apa yang dibawa dalam Musrenbang ini bisa diakomodasi dalam pembangunan tahun depan,” tutur Nicolas.
Musrenbang Kecamatan Uut Murung menjadi bagian dari langkah konsisten Pemkab Murung Raya dalam merencanakan pembangunan yang partisipatif, inklusif, dan menyeluruh. Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi antar semua pihak, pembangunan di wilayah perbatasan dan pedalaman diharapkan bisa sejajar dengan kawasan perkotaan.
(Kspl)
