Edy menyampaikan bahwa program bansos yang dikelola pihaknya menyasar kelompok rentan, khususnya lansia rentan, keluarga tidak mampu, serta warga yang masuk kategori kemiskinan ekstrem. Dalam pelaksanaannya, Linjamsos berkolaborasi erat dengan Bidang Fakir Miskin guna memastikan penanganan sosial berjalan selaras.
“Selama ini kami menyalurkan bansos kemiskinan ekstrem kepada orang tua rentan dan masyarakat tidak mampu. Kami bergerak bersama dengan Bidang Fakir Miskin karena tugas dua bidang ini saling berkaitan,” jelas Edy.
Untuk memastikan akurasi penerima bantuan, seluruh penyaluran mengacu pada data P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem), yaitu data nasional yang memuat informasi warga dalam Desil 1 hingga Desil 5. Data tersebut telah terverifikasi melalui sistem by name by address berbasis NIK, KTP, dan KK.
Dengan basis data terintegrasi tersebut, Edy menegaskan bahwa kemungkinan ketidaktepatan sasaran maupun tumpang tindih bantuan dengan program lain dapat ditekan secara optimal.
“Data P3KE ini meminimalkan risiko tumpang tindih bantuan, karena seluruhnya tercatat dan diverifikasi melalui identitas resmi,” tegasnya.
Langkah Linjamsos ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mendukung program nasional penghapusan kemiskinan ekstrem, sekaligus memperkuat sistem perlindungan sosial bagi masyarakat rentan di Kabupaten Murung Raya.
(Kspl)
