Puruk Cahu, Warta Borneo News— Pemerintah Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), mengungkap berbagai tantangan dalam pemeliharaan infrastruktur jalan, khususnya akses menuju wilayah Muara Laung dan sekitarnya yang dinilai strategis bagi konektivitas dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Kepala Dinas PUPR Murung Raya, Paulus Karya Manginte, dalam wawancara resmi di kantor dinas PUPR, menyoroti kondisi ruas Jalan Gajah Mada hingga ke Kecamatan Laung Tuhup yang saat ini dikategorikan sebagai jalan kelas III. Jalan tersebut, menurut Paulus, secara teknis hanya mampu menahan beban maksimal 8 ton dengan lebar kendaraan tidak lebih dari 2,1 meter. Namun, realitas di lapangan jauh dari ketentuan tersebut.
"Seringkali kendaraan yang melintas melebihi kapasitas jalan. Hal inilah yang mempercepat kerusakan, dan menjadi tantangan utama kami dalam pemeliharaan," ujarnya.Rabu(30/4/25)
Ia menambahkan, meskipun pembangunan dan pemeliharaan jalan merupakan domain pemerintah daerah, penetapan kelas jalan serta penerapan standar teknis merupakan kewenangan lintas instansi, termasuk pemerintah provinsi dan pusat.
Menanggapi kondisi jalan menuju Kecamatan Laung Tuhup, Paulus mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan kunjungan lapangan bersama Wakil Bupati dan mengidentifikasi kebutuhan peningkatan kualitas jalan. Namun demikian, keterbatasan anggaran menyebabkan fokus tahun ini masih pada pemeliharaan rutin.
"Harapan masyarakat untuk peningkatan itu sangat wajar. Tapi untuk saat ini, yang bisa kami lakukan baru pemeliharaan di titik-titik prioritas," jelasnya.
Salah satu ruas yang menjadi perhatian serius adalah Jalan Bumban, yang menurut Paulus merupakan jalur vital aktivitas ekonomi masyarakat desa dan lintasan utama bagi sejumlah perusahaan. Namun, jalur ini kerap terdampak banjir akibat luapan sungai, mengganggu mobilitas dan produktivitas warga.
"Itu adalah urat nadi perekonomian lokal. Tidak hanya masyarakat, tapi juga perusahaan sangat bergantung pada jalur ini. Sayangnya, banjir masih menjadi masalah berulang," ungkap Paulus.
Di akhir pernyataannya, ia menekankan pentingnya aspek lingkungan dalam menunjang ketahanan infrastruktur jalan. Salah satu langkah konkret yang disarankannya adalah membuka ruang di sisi kiri dan kanan jalan agar sinar matahari dapat langsung menjangkau badan jalan, sehingga tidak terus lembab dan cepat rusak.
"Paparan matahari penting untuk menjaga kondisi jalan. Hal-hal seperti ini sering terabaikan, padahal dampaknya besar," tuturnya.
Pemerintah Kabupaten Murung Raya memastikan komitmennya untuk terus memperkuat infrastruktur jalan melalui pemeliharaan berkelanjutan dan penyusunan skala prioritas yang berbasis pada kebutuhan nyata masyarakat di lapangan.(Dahli)