Advertisement
,

Murung Raya Angkat Semangat Gotong Royong Di Karnaval Budaya Isen Mulang 2025

Minggu, 18 Mei 2025, Mei 18, 2025 WIT Last Updated 2025-05-18T07:57:35Z

Puruk cahu,Warta Borneo News– Pemerintah Kabupaten Murung Raya (Mura) turut ambil bagian dalam perayaan Karnaval Budaya Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025, yang digelar di Bundaran Besar Palangka Raya, Minggu (18/5/2025). Mengusung tema “Tamingan Haweh Nukan”, yang dalam Bahasa Dayak Siang berarti Semangat Kerja dan Gotong Royong, kontingen Mura menampilkan kekayaan budaya lokal yang mencerminkan nilai luhur masyarakat Dayak.

Tema ini merepresentasikan kebersamaan, kerja keras, dan tolong-menolong yang menjadi ruh masyarakat Dayak Siang, khususnya dalam prosesi menjelang Manugal atau masa tanam padi. Dalam parade, Murung Raya menampilkan pertunjukan seni tradisional yang memukau, mulai dari tarian Kangkurung, lantunan doa Kandan (bahasa Sangiang), hingga iringan musik dan properti khas berupa Sangkai Pulut—beras ketan yang dimasak dalam bambu dan dibalut dengan kain tradisional.

Gerak tarian yang dinamis berpadu dengan alunan musik khas menciptakan harmoni antara manusia, alam, dan roh leluhur. Penampilan ini bukan hanya menggugah semangat penonton, tetapi juga menjadi bentuk nyata pelestarian budaya Dayak yang diwariskan secara turun-temurun.

Bupati Murung Raya, Heriyus, bersama Ketua TP-PKK Kabupaten Mura Warnita Heriyus, hadir langsung menyaksikan kemeriahan karnaval. Sejumlah pejabat juga turut hadir dalam barisan peserta kontingen Mura, di antaranya Plt. Sekda Mura Sarwo Mintarjo, Asisten III Setda Batara, Ketua Panitia Kontingen Putu Suranta, serta para kepala perangkat daerah dan pemangku kepentingan lainnya.

Gubernur Kalimantan Tengah menegaskan bahwa Karnaval Budaya FBIM merupakan bagian dari peringatan Hari Jadi ke-68 Provinsi Kalimantan Tengah, sekaligus menjadi ajang promosi potensi pariwisata dan seni budaya daerah.

“Kegiatan ini sejalan dengan Program Kepariwisataan Nasional Wonderful Indonesia, serta menjadi bagian dari agenda Kharisma Event Nusantara (KEN), dan mendukung gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) serta Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI),” ujar Gubernur.

Ia juga menekankan pentingnya karnaval ini sebagai wujud nyata pelestarian dan pengembangan budaya lokal yang selaras dengan falsafah Huma Betang dan semangat Belom Bahadat—yang mengedepankan harmoni dalam keberagaman.

FBIM 2025 mengusung tema besar: “Bersatu dalam Keberagaman Budaya”, yang diharapkan mampu membangkitkan semangat kolektif dalam menjaga dan mempromosikan warisan budaya nusantara, dari adat, seni, sejarah, hingga kostum tradisional, agar semakin dikenal luas di tingkat nasional dan internasional.

(Red)

Iklan

Iklan