Puruk Cahu,Warta Borneo News– Kontingen Kabupaten Murung Raya berhasil mencetak sejarah dengan meraih medali emas pertama pada ajang Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025 melalui cabang lomba tradisional Sepak Sawut. Kemenangan ini diperoleh usai mengalahkan tim dari Barito Selatan lewat adu penalti yang menegangkan, Minggu (18/5/2025) malam.
Pertandingan yang digelar di halaman Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah itu menjadi salah satu sorotan utama dalam festival budaya tahunan tersebut. Ribuan penonton menyaksikan langsung laga penuh semangat dan nyala api, yang menjadi ciri khas dari permainan rakyat Kalimantan Tengah ini.
Sepak Sawut merupakan permainan tradisional menyerupai sepak bola, namun menggunakan bola dari sabut kelapa yang dibakar. Api yang menyala sepanjang pertandingan bukan hanya menjadi tontonan unik, tetapi juga melambangkan semangat juang, keberanian, dan kekompakan masyarakat Dayak.
Sebanyak 11 kabupaten/kota ambil bagian dalam ajang ini, dari total 14 yang diundang. Tiga wilayah – Barito Timur, Gunung Mas, dan Katingan – absen pada tahun ini. Meski begitu, kemeriahan acara tetap terasa, menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap pelestarian budaya lokal.
“Filosofinya ada di apinya itu. Semangatnya, auranya, semua dari bola api yang menyala,” ujar Putra Tama, Koordinator Lomba Sepak Sawut Kabupaten Murung Raya, seusai pertandingan.
Lebih dari sekadar pertandingan, laga Sepak Sawut menjadi medium penting dalam menanamkan nilai-nilai sportifitas, persaudaraan, dan pelestarian budaya. Kemenangan Murung Raya pun dinilai sebagai hasil dari kekompakan tim, latihan intensif, dan semangat untuk menjaga warisan leluhur.
“Silakan menikmati, junjung sportifitas. Kalah menang itu biasa. Yang penting kita sama-sama memeriahkan Festival Budaya Isen Mulang ini,” tutup Putra Tama.
Dengan keberhasilan ini, Kabupaten Murung Raya tak hanya membawa pulang medali emas, tetapi juga mempertegas posisinya sebagai salah satu daerah yang berkomitmen tinggi dalam menjaga serta mengangkat budaya lokal ke panggung nasional.(Red)